”Pemerintah tetap berkomitmen memberikan fasilitas dan kemudahan melalui Dukungan Pemerintah dalam bentuk Viability Gap Funding atau dukungan APBN untuk sebagian konstruksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta Jaminan Pemerintah agar proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha) menjadi proyek yang bankable”. Ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Kementerian PUPR, Eko D Heripoerwanto dalam sambutannya saat membuka acara Market Sounding proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo (22/9) di Jakarta.
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan (DJPI) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Perlindungan Konsumen Bidang Pembiayaan Perumahan Tahun 2020, Senin (7/9). DJPI sebagai salah satu unit organisasi di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) memiliki direktorat yang fokus menangani pembiayaan perumahan. Sehingga, DJPI ikut serta dalam menjaga konsumen Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2017 tentang Strategi Nasional Perlindungan Konsumen.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Eko D. Heripoerwanto dalam Klik Indonesia Pagi TVRI, Kamis (3/9) mengatakan bahwa dalam penyediaan rumah subsidi Pemerintah memperhatikan empat aspek yaitu Keterjangkauan oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR (Affordability), Aksesibilitas perbankan oleh MBR (Accessibility), Ketersediaan dana (Availability) dan Keberlanjutan dari Program Pembiayaan Perumahan (Sustainability). Turut menjadi narasumber dalam acara tersebut Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah.
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan (DJPI) melalui Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air menyelenggarakan Rapat Koordinasi Konsultasi Publik dan Real Demand Survey (RDS) Proyek KPBU SPAB (Saluran Pembawa Air Baku) Karian Barat, Selasa (1/9) di Serang, Banten.
Pertumbuhan ekonomi pada masa Pandemic Covid-19 berjalan pada kwartal I Tahun 2020 sebesar 2,97%, yaitu terendah sejak tahun 2001. Di kwartal II Tahun 2020 kian memburuk menjadi -5,32%.