Direktur PPICK Terima Audiensi Shandong Hotone Environmental Tehnology Co.Ltd
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Cipta Karya (PPICK), Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum (DJPI), Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU), Meike Kencanawulan Martawidjaja didampingi perwakilan dari Direktorat Jenderal Cipta Karya (CK), menerima audiensi Shandong Hotone Environmental Technology Co., Ltd yang berasal dari Korea, terkait potensi kerja sama di bidang sanitasi dan air minum, di Kantor DJPI, Jakarta, Jumat (15/08/2025).
Di dalam audiensi dimaksud, Direktur PPICK menyambut hangat kedatangan CEO Shandong Hotone Environmental Technology Co., Mao Shilian, yang memperkenalkan teknologi untuk solusi di sektor air dengan Hotone Technology di Indonesia. Direktur PPICK juga mengingatkan kepada Tim Shandong Hotone, terkait beberapa hal yang perlu dipelajari jika ingin bermitra dengan Indonesia. “Di Indonesia kami memiliki prosedur untuk proses pengadaan barang dan jasa, tim Shandong Hotone bisa mempelajarinya melalui e-katalog melalui website resmi untuk menawarkan produknya dan penting juga untuk mempelajari regulasi dan juga mekanisme terkait pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha di Indonesia”, ungkap Direktur PPICK, Meike Kencanawulan.
Adapun produk yang dikenalkan oleh Shandong Hotone yaitu Hotone Modular Drinking Water Plant System dan Hotone Vertical Wastewater Treatment Plant. Untuk sistem modular konstruksinya membutuhkan waktu 4 bulan lebih singkat dari sistem tradisional dan masa penggunaannya sampai 40 tahun. Sementara itu, Hotone Vertical Wastewater Treatment Plant merupakan inovasi dari Hotone, karena bentuknya berupa bangunan bertingkat (high rise) dan hanya membutuhkan lahan sampai antara 10-20 persen, tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap, bangunannya terlihat seperti perkantoran, dan cocok untuk diperkotaan.
Selanjutnya, terkait tindak lanjut dari audiensi ini, Direktur PPICK, mengundang Hotone untuk datang kembali ke Indonesia dan dapat menawarkan produknya ke sektor swasta untuk investasi jangka panjang karena peran swasta sangat penting ditengah keterbatasan APBN.
