Pemerintah Siap Tawarkan Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi dan Penggantian Jembatan CH di Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi sepanjang dan penggantian dan/atau duplikasi 38 jembatan tipe Callender Hamilton (CH) yang berada di Pulau Jawa. Acara market sounding akan dilaksanakan melalui video conference, Rabu (30/9) di Jakarta.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan, Eko D Heripoerwanto menyampaikan bahwa Kegiatan Market Sounding ini merupakan forum bagi Pemerintah untuk menyampaikan informasi secara menyeluruh mengenai proyek KPBU serta menjaring masukan, tanggapan dan minat dari Bapak/Ibu hadirin sekalian terhadap proyek KPBU yang akan ditawarkan oleh Kementerian PUPR selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) atau Government Contracting Agency.
“Pada hari ini, terdapat 2 (dua) proyek KPBU yang akan ditawarkan, yaitu Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, dengan nilai investasi 19,356 triliun, dan Penggantian dan/atau Duplikasi Jembatan CH di Pulau Jawa, dengan nilai investasi 2,357 triliun.” Ungkapnya saat membacakan sambutan Menteri PUPR.
Penyelenggaraan market sounding menurutnya sangat penting dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan pasca Pandemi COVID-19, dalam rangka mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian rakyat, menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mengurangi biaya logistik, menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi , dan mendongkrak lapangan kerja baru.
Melalui kegiatan ini Dirjen Pembiayaan Infrastruktur mengharapkan infrastruktur yang ditawarkan mendapat sambutan positif dari para investor karena memiliki prospek investasi yang baik dan kehadirannya sudah ditunggu oleh masyarakat.
Dalam Kesempatan tersebut Kepala BKPM yang diwakili Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Nurul Ichwan menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi memiliki hubungan timbal balik yang positif, dimana pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatakan iklim invastasi, sehingga mampu merangsang usaha usaha baru untuk dapat tumbuh dan lebih berkembang di Indonesia
“Jalan dan jembatan merupakan infrastruktur vital yang berdampak pada sistem konektivitas dan logistik, pertumbuhan pusat- pusat ekonomi perlu diimbangi oleh pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai oleh karena itu, kedua proyek ini saya yakin dapat sangat bermanfaat dalam meningkatkan konektivitas mengantisipasi kemacetan dan mengakomodasi peningkatan layanan di sepanjang jalur logistik nasional” ujarnya.
Pada acara tersebut juga dilakukan sesi paparan dan project profile yang disampaikan oleh berbagai narasumber antara lain dari Bappenas, Kementerian Keuangan, PT. PII, dan BPJT dengan moderator Direktur Pengembangan Sistem Strategi dan Penyelenggaraan Pembiayaan DJPI. Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Kementerian/Lembaga, Mitra Kerja, Para Investor dan Media. (fen)