Enam Ruas Tol Melalui KPBU Kembali Ditawarkan
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) terus berupaya mendorong ketersediaan infrastruktur jalan untuk konektivitas dalam rangka mengurangi waktu tempuh dan biaya logistik, memperlancar mobilitas serta meningkatkan daya saing bangsa. Pada periode lima tahun ke depan, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan jalan baru sepanjang 3.000 kilometer (km) dan jalan tol sepanjang 2.500 km.
Dalam pembangunan jalan tol, dengan kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terbatas, pembiayaan infrastruktur masih menjadi tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur tersebut. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut, Kementerian PUPR mendorong inovasi pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
Kamis (30/4), Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) kembali menggelar acara penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema KPBU untuk enam ruas jalan tol sepanjang 188,8 km melalui video conference. Adapun keenam tol tersebut yakni pertama, Jalan Tol Semanan-Balaraja sepanjang 32,4 km dengan nilai investasi Rp15,5 triliun. Ruas tol tersebut berada di Provinsi Banten dan pembangunannya bertujuan untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan aksesibilitas kawasan tempat tinggal dan industri antara Jakarata dan Tangerang.
Dalam arahannya, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono menyampaikan melalui skema KPBU akan menghasilkan daya ungkit/leverage dari hasil investasinya, sehingga keuntungan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur lainnya. Kemudian, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan sambutan yang dilanjutkan dengan paparan narasumber yaitu Dirut PII M. Wahdid Sutopo, Perwakilan dari Bappenas Novi Andriani, dan Perwakilan dari Kementerian Keuangan Insyafiah.
Kedua, Jalan Tol Layang Cikunir-Ulujami sepanjang 21,4 km dengan nilai investasi Rp 21,6 triliun. Ruas tol tersebut bagian dari Jaringan jalan tol jabodetabek yang dimulai dari Jatiasih dan berakhir di Ulujami Interchanges. Tujuan pembangunan jalan tol tersebut yaitu untuk meningkatkan kapasitas existing JORR, meningkatkan performa jaringan jalan di Jakarta Raya dan untuk mengurai kemacetan terutama di jam sibuk.
Ketiga, Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,5 km dengan biaya investasi Rp 15,4 triliun bertujuan untuk meningkatkan kapasitas existing jalan di Jakarta Raya dan mengurai kemacetan diantara Sentul Selatan dan Karawang Barat.
Keempat, Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,7 km dengan investasi Rp 7,5 triliun, bertujuan untuk meningkatkan arus distribusi orang, barang dan kendaraan, serta untuk memberikan manfaat besar bagi transportasi menuju Pelabuhan Patimban.
Kelima, Jalan Tol Semarang Harbour sepanjang 21 km dengan investasi sebesar Rp 12 triliun. Bertujuan untuk mengurai kemacetan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan regional di Semarang, penanganan abrasi dan banjir, serta penyediaan air baku.
Keenam, Jembatan Batam-Bintan sepanjang 14,7 km dengan nilai investasi Rp 8,8 triliun. Bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas di Kota Batam, Pulau Tanjungsauh, Pulau Buau dan Kabupaten Bintan. Selain itu juga untuk meningkatkan performa jaringan jalan antara kota batam dan kabupaten bintan.
Disiapkan oleh:
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat