PUPR Himbau Asosiasi Pengembang lakukan Pemutakhiran Data SIRENG untuk Persiapan Ikuti Prosedur ARSAP4
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR hadir mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan berkesempatan membuka acara Musyawarah Daerah ke 1 dan Expo Perumahan DPD Perkumpulan Pengembang Indonesia Provinsi Jawa Barat , Selasa (29/10) di Bandung.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko D.Heripoerwanto menghimbau asosiasi, termasuk DPP Pengembang Indonesia dan DPD PI Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pemutakhiran data pengembang agar tidak menghambat penyaluran KPR Bersubsidi dalam SIRENG (Sistem Registrasi Pengembang) .
“SIRENG merupakan cikal bakal penerapan akreditasi dan registrasi asosiasi pengembang perumahan serta sertifikasi dan registrasi pengembang perumahan (ARSAP4) yang diatur dalam Permen PUPR Nomor 24/PRT/M/2018, sebagai informasi sampai saat ini telah terdaftar 13.028 pengembang dari 19 asosiasi yang telah terdaftar di SIRENG Kementerian PUPR” ungkapnya.
Lebih lanjut Dirjen Pembiayaan infrastruktur juga mengapresiasi Provinsi Jawa Barat yang merupakan daerah dengan penyerapan KPR Bersubsidi tertinggi di Indonesia dengan total realisasi sebesar 32,92 persen atau sebanyak 381.994 unit hal ini menurutnya menunjukkan animo yang luar biasa, dari sisi demand maupun supply pasar perumahan bagi MBR. Untuk itu pihaknya berharap agar DPD PI Provinsi Jabar dapat berperan aktif dalam membina anggotanya sehingga dapat memproduksi dan menjual rumah dengan kualitas yang layak huni dan harga terjangkau.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Pengembang Indonesia (PI), Barkah Hidayat, menyampaikan PI saat ini menargetkan pembangunan 41.000 rumah bersubsidi yang diiringi dengan skema bantuan rumah bersubsidi BP2PT yang selama ini kurang dilirik pengembang."Kami sudah memberikan masukan pada PUPR terkait penerapan skema tersebut," ujarnya.
Selain itu, pada kesempatan ini juga Ketua DPD PI Jabar, Raihan Nuraditya, menyebutkan bahwa pihaknya optimistis target pembangunan 9.000 unit rumah bisa tercapai. Hal ini mengingat backlog di Jabar masih tinggi."Fokus kami membangun rumah bagi MBR, saya optimistis bisa tercapai,” katanya. Menurutnya Sejauh ini, anggota DPD PI Jabar masih fokus pada pasar Bandung Raya, namun pembangunan sejumlah unit juga disasar di wilayah Banjar dan Cianjur. (FEN)
