Peran Pasar Modal Sebagai Pembiayaan Kreatif Dalam Pembangunan Infrastruktur Indonesia
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna hadir sebagai salah satu panelis dalam acara yang diselenggarakan oleh PT. PII bekerjasama dengan IDX terkait workshop yang membahas Peran Pasar Modal Sebagai Pembiayaan Kreatif Dalam Pembangunan Infrastruktur Indonesia (Fostering the Role of Capital Market For Creative Financing In Indonesia Infrastructure Development),pada hari Kamis, di Jakarta (27/07/2023).
Dalam kesempatan tersebut Dirjen PI mengatakan bahwa pembiayaan infrastruktur merupakan masalah klasik tidak hanya terjadi di Kementerian PUPR. “Hal ini merupakan masalah klasik, sementara kemampuan APBN hanya 37% kita harus mencari sisanya sebesar 63%. Kita juga harus memperhatikan pertumbuhuan ekonomi sebagaimana ditetapkan di dalam RPJMN, karena hal itu akan mempengaruhi pencapaian target kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan yang mencapai 2.058 triliun rupiah”.
Selanjutnya Dirjen PI juga mengatakan bahwa tantangan di sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan memiliki keunikan masing-masing. “Masing-masing sektor memiliki keunikan dan tantangannya sendiri. Misalnya cakupan air minum perpipaan baru 20% masih ada 80% lagi yang dapat kita bidding. Sementara itu untuk sektor perumahan ada backlog sebesar 12,7 juta dan kemampuan program dari pemerintah hanya mampu menargetkan sekitar 220.000 unit rumah. Tantangan inilah yang harus diterjemahkan dan dicari solusinya karena ujungnya adalah Funding Gap”, ungkapnya.
Dirjen PI juga berharap instrumen yang mendukung Pembiayaan Infrastruktur sudah ada di pasar modal, sehingga project cycle bisa berjalan dengan baik. “Sisi baik dari KPBU adalah dideliverynya. Di sinilah kita bisa masuk ke pasar modal, yang paling pokok adalah bagaimana mempercepat instrumen itu ada di pasar modal. Kalau saya boleh saran kita pilih proyek yang potensi suksesnya besar lalu di pilot projectkan untuk kita replicate. Kalau nanti ada masalah terkait perpajakan, hal itulah yang harus kita selesaikan saat ini”, terangnya.