Webinar Quo Vadis Industri Beton Nasional: Potensi dan Tantangan Dalam Proyek Proyek Strategis
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, (Dirjen PI), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) Herry Trisaputra Zuna, hadir dan menjadi narasumber dalam acara Webinar Quo Vadis Industri Beton Nasional: Potensi dan Tantangan Dalam Proyek-Proyek Strategis yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia secara Daring pada hari Rabu, (26/07/2023).
Di dalam kesempatan tersebut Dirjen PI membawakan topik terkait Potensi dan Tantangan Dalam Proyek-Proyek Strategis Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan. Dirjen PI menyampaikan bahwa Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap PDB Indonesia pada quartal empat Tahun 2022 adalah sebesar 10%. “Kontribusi sektor konstruksi masih kecil yaitu sebesar 10%, namun potensi pekerjaan konstruksi lingkup Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sepanjang tahun anggaran 2023 ada sebanyak 977 paket pekerjaan dengan pagu anggaran sebesar 28,27 triliun rupiah”, ungkap Dirjen PI.
Namun, nilai sebesar Rp.28,27 triliun tidak akan cukup untuk pembiayaan infrastruktur. “Pagu anggaran tersebut tidak akan melebihi anggaran 37% yang dapat disediakan dari APBN. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi atau kerjasama antara pemerintah dengan Badan Usaha”, ujar Dirjen PI.
Adapun potensi masing-masing sektor kaitannya dengan proporsi penggunaan beton dalam konstruksi infrastuktur sangat beragam. “Potensi penggunaan beton dalam konstruksi infrastruktur sektor sumber daya air adalah sebesar 80%, untuk sektor permukiman sebesar 60%, sektor perumahan sebesar 60% dan sektor jalan dan jembatan sebesar 56-71%”, terang Dirjen PI.
Saat ini ujar Dirjen PI ada 31 produsen beton dan pracetak dan prategang. “Dari 31 produsen yang ada, 28 merupakan badan usaha PMDN dan 3 badan usaha PMA.” Ujarnya. Namun, di luar itu yang paling penting adalah harus memperhatikan bahwa bangunan itu harus green dan juga climate resilient, ungkap Dirjen PI.