Sabtu, 23 Nopember 2024

2nd Announcement National Stakeholders Forum, Menteri Basuki: WWF Bukan Kegiatan PUPR, Tapi Pemerintah Indonesia bersama Pemangku Kepentingan

Jakarta – Pemerintah Indonesia menyelenggarakan National Stakeholders Forum sebagai 2nd Announcement untuk perhelatan World Water Forum (WWF) 2024 pada level nasional di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (11/8/2022). Acara ini bertujuan untuk menyiapkan pembentukan Panitia Nasional WWF ke-10 di Bali yang inklusif, serta untuk berdiskusi mengenai penetapan tema dan sub tema atas penyelenggaraan WWF 2024 bagi Indonesia.

 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan adanya 2nd Announcement ini, saya berharap semua pemangku kepentingan bisa saling berkomunikasi dan mengkonsolidasikan diri.  “WWF ini bukan kegiatan Kementerian PUPR, tapi Pemerintah Indonesia bersama para pemangku kepentingan terkait. Semua keputusan akan didiskusikan dengan seluruh stakeholders secara inklusif.” ujar Menteri Basuki.

 

Berbeda dengan NSF Pertama tanggal 8 Juli 2022 lalu, 2nd Announcement ini mengundang stakeholders yang berbeda, seperti pakar, akademisi, asosiasi profesi, BUMN, Badan Usaha/swasta, media, komunitas hingga LSM. Selain itu juga melibatkan secara aktif generasi muda untuk ikut merumuskan tema dan substansi pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.

 

Menteri Basuki mengatakan WWF merupakan platform terbesar bagi komunitas yang bergerak di bidang sumber daya air baik pemerintah, pakar/akademisi, asosiasi profesi, Non-Governmental Organization (NGO), komunitas, badan usaha/swasta, BUMN, hingga pelajar/generasi muda.

WWF ke 10 yang mengusung tema “Water for Shared Prosperity”, bertujuan untuk mewujudkan pencapaian agenda Sustainable Development Goals (SDGs) dan menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030.

 

Sebagai festival bidang sumber daya air terbesar, Menteri Basuki menargetkan sebanyak seratus ribu peserta/pengunjung, 12 kepala negara dan 56 menteri hadir pada WWF ke-10 di Bali.

 

Dalam kesempatan tersebut Menteri Basuki juga menegaskan bahwa WWF bukan agenda kerja dari Kementerian PUPR saja, tetapi merupakan agenda nasional, sehingga butuh partisipasi dari semua elemen untuk mensukseskan penyelenggaraannya.

 

“WWF bukan merupakan organisasi profesi, tapi platform untuk semua komunitas yang bergerak di bidang sumber daya air. Sehingga seluruh komponen masyarakat yang mengelola sumber daya air akan menyuarakan gagasan dan kepentingannya dalam WWF,” terang Menteri Basuki.

 

Kolaborasi lintas Kementerian/Lembaga, Instansi serta seluruh stakeholders yang terkait sangat diperlukan untuk menunjukkan keseriusan Indonesia sebagai host country dalam penyelenggaraan WWF 2024 ini. 

 

Pada sesi diskusi Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna sebagai salah satu narasumber menyampaikan bahwa sub tema terkait Water Innovative Finance sudah cukup komprehensif namun secara sederhana dapat dibagi menjadi 3 hal yaitu kaitannya dengan Innovative, Funding dan Financing.

 

"Bagaimana nanti pembiayaan tadi bisa kita scale up atau perbesar, lalu bagaimana dengan skema delivery-nya dengan melibatkan badan usaha.  kemudian juga terkait isu access water for the poor, kita juga bisa mengusulkan untuk PPP nya bisa kita tambahkan satu lagi P nya menjadi public private people partnership, Jadi untuk air minum tidak harus menggunakan APBN namun bisa disiapkan yang skala kecil" jelasnya

 

Hal lain yang juga disampaikan adalah bagaimana konsep ini bisa berbagi, karena menurutnya tidak semuanya menghasilkan revenue. Kalau dari sisi air minum isunya bagaimana air minum ini di scale up sehingga harus dapat memberikan kepastian khususnya kepada badan usaha sehingga dapat menjadi suatu program untuk memenuhi target tertentu.

 

Lebih lanjut pula disampaikan bahwa sub tema ini juga dapat menjadi refleksi dari sub tema lain seperti kaitannya dengan disaster.  Bagaimana skema innovative financing bisa menjamin ketika terjadi disaster dananya tersedia dengan adanya water fund, atau disaster fund, sehingga harapannya permasalahan yang ada hari ini terkait dengan air dapat ada solusinya.

 

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Ekonomi dan Investasi Dadang Rukmana, dan SAM PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja

DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
 ppid.djpi@pu.go.id
Telp: (021) 7262535